Rotary Encoder merupakan sebuah peralatan elektromekanik yang dapat mendeteksi gerakan dan posisi suatu benda. Di dalam encoder ini terdapat sensor optik atau sensor yang dapat dipakai yaitu sensor photoelektrik untuk menghasilkan kode-kode digital. Kemudian kode-kode informasi ini diteruskan ke rangkaian kendali sebagai pengendalian seperti motor driver, robot, dan sebagainya.
Rotary encoder tersusun dari suatu piringan tipis yang memiliki lubang-lubang pada bagian lingkaran piringan.LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan
menuju ke piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan
sehingga photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang
berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau
divais berputar lainnya yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga
ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi
piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai photo-transistor
melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan mengalami
saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.
Terdapat dua jenis rotary encoder yang digunakan, Absolute rotary encoder dan incremental rotary encoder.
ABSOLUTE ROTARY ENCODER
Absolute encoder menggunakan piringan dan
sinyal optik yang diatur sedemikian sehingga dapat menghasilkan kode
digital untuk menyatakan sejumlah posisi tertentu dari poros yang
dihubungkan padanya. Piringan yang digunakan untuk absolut encoder
tersusun dari segmen-segmen cincin konsentris yang dimulai dari bagian
tengah piringan ke arah tepi luar piringan yang jumlah segmennya selalu
dua kali jumlah segmen cincin sebelumnya. Cincin pertama di bagian
paling dalam memiliki satu segmen transparan dan satu segmen gelap,
cincin kedua memiliki dua segmen transparan dan dua segmen gelap, dan
seterusnya hingga cincin terluar.
Berikut ini merupakan contoh encoder dengan 5-bit.
Contoh diagram keluaran absolut encoder 5-bit tipe binary coded
Contoh diagram keluaran absolut encoder 5-bit tipe gray coded
Karena setiap cincin pada piringan absolute encoder memiliki jumlah
segmen kelipatan dua dari cincin sebelumnya, maka susunan ini akan
membentuk suatu sistem biner. Untuk menghasilkan sistem biner pada
susunan cincin maka diperlukan pasangan LED dan photo-transistor
sebanyak jumlah cincin yang ada pada absolut encoder tersebut Sistem biner yang untuk menginterpretasi posisi yang diberikan oleh
absolute encoder dapat menggunakan kode gray atau kode biner biasa,
tergantung dari pola cincin yang digunakan.
Dengan absolute encoder 5-bit ini maka kita akan mendapatkan 32
informasi posisi yang berbeda yang masing-masing dinyatakan dengan kode
biner atau kode gray tertentu. Dengan membaca
output biner yang dihasilkan maka posisi dari poros yang kita ukur dapat
kita ketahui untuk diteruskan ke rangkaian pengendali. Semakin banyak
bit yang kita pakai maka posisi yang dapat kita peroleh akan semakin
banyak.
Tabel Output Biner, Gray dan Rentang Putaran pada Absolut Encoder 5 - bit
by : Christian Adhy/111113001
Sumber Bacaan : http://konversi.wordpress.com/2009/06/12/sekilas-rotary-encoder/